Kamis, 04 April 2013

Celoteh Bocah

SI MANYUN DAN SI INGUSAN
“Kenalkan, namaku Si Manyun. Kamu tahu kenapa aku dipanggil Si Manyun? Karena aku selalu manyun. Kalau diam aku selalu manyun, kalau bicara aku juga manyun, setelah tertawa pun aku juga suka manyun.”
“Kenalkan, namaku Si Ingusan. Kamu tahu kenapa aku dipanggil Si Ingusan? Karena aku selalu ingusan. Suara sentrap-sentrupnya pasti bikin jijik, ya? Maafin, ya. Habis mau gimana lagi?”
Si Manyun dan Si Ingusan pun bermain bersama. Mereka berdua bermain petak umpet. Si Ingusan kesal sekali, karena dia selalu saja kalah. Tempat persembunyiannya selalu saja berhasil ditemukan Si Manyun.
“Kenapa ya, aku selalu ketahuan?” tanyanya heran.
“Karena kamu ingusan,” jawab Si Manyun. “Suara ingusmu kedengaran, jadi aku tahu tempat persembunyianmu.”[]
Diceritakan oleh Bintan Fathikhansa di depan Anindya Rahmakhansa
Ditulis oleh Bang Aswi [16 April 2010]
=====
MEREKA TAK MAU MENGALAH  [1]
Abi : Susunya mau diambilin, Kak?
Kakak mengangguk.
Adek : Susunya jangan diambilin….
Abi : Biarin atuh, Dek….
Adek : Jangaaan….
Abi : Kenapa? Kakak, kan, anak Abi juga.
Adek : Bukan. Kakak mah anak Umi. Adek yang anak Abi.
Abi : Lho?! Adek anak Abi, Kakak juga anak Abi.
Adek : Bukan. Adek anak Abi, Kakak anak Umi.
Abi : Adeeek. Abi anaknya dua, yaitu Adek dan Kakak. Umi juga anaknya dua, Adek dan Kakak.
Adek : Nggak mau! (Merajuk dan matanya mulai berembun) Adek anak Abi aja, Kakak anak Umi.
Ditulis oleh Bang Aswi [Medio April-Mei 2010]
=====
MANDI SAMA BEBEK
Pada suatu hari Adri (2 tahun) menangis meraung-raung. Alasannya sederhana saja, dia tidak mau mandi! VLa pun telah mempersiapkan beberapa ‘persenjataan ‘ yang mumpuni sebagai cara untuk membujuknya agar mau mandi.
Adri: Gak mau mandi…. Pokoknya gak mau mandi…. GAK MAUUU….
VLa: Mandi, ya? Kan, biar bersih badannya, biar sehat. Ini, mandinya sama bebek. Niiih … (VLa menyodorkan mainan bebek dari karet)
Adri: GAK MAU MANDIII…. (tambah mengamuk) GAK MAUUU …!!!
VLa: (mengubah suara) Hallo, Adri, aku bebek. Kita mandi, yuk…! (VLa menggoyangkan boneka bebeknya seakan-akan berbicara pada Adri)
Pada saat itulah mata Adri langsung berbinar cerah meski masih terlihat bekas uraian air mata. Senyumnya langsung mengembang dan tangannya pun langsung menyongsong boneka bebek dari tangan VLa. Katanya, “Yuk! Yuk! Ayo kita mandiii!!!” Dia pun dengan penuh semangat beranjak ke kamar mandi.[]
Ditulis oleh VLa
Diedit oleh Bang Aswi [28 Mei 2010]
=====
MENGHITUNG JERAPAH
Pada hari Selasa, 27 April 2010, Ken-Ken (6 tahun) membuka salah satu buku serial Barney terjemahanku. Judulnya “Pergi ke Kebun Binatang”. Salah satu halamannya terdapat foto empat ekor jerapah.
Aku pun bertanya padanya, “Ken-Ken, berapa ekor jerapahnya?”
Ken-Ken lalu mulai menghitung, dan dijawabnya, “Tiga.”
Aku mencoba bersabar, dan kemudian berkata, “Coba dihitung lagi, Ken.”
Ken-Ken pun menghitungnya dan dengan yakin dia menjawab, “Tiga.”
Aku kembali mencoba bersabar dengan memperhatikan foto jerapah yang ada di depan kami. Pada saat itulah aku memahami kekeliruan pertanyaanku. Foto empat jerapah di sana sedang menghadap ke depan dan hanya tiga ekor yang terlihat, karena ekor yang satunya tersembunyi. Berarti jawaban Ken-Ken benar!
NB: Selama ini aku baru sadar bahwa ketika mengajar aku selalu menggunakan kalimat “Ayo hitung …” atau “Berapa…” tanpa menggunakan kata “ekor” sebagai satuan untuk objek binatang. Nah, ketika aku bertanya, “Ken-Ken, berapa ekor jerapahnya?” tentu Ken-Ken menganggap bahwa yang harus dihitung adalah ekornya, bukan jerapahnya. Oh ya, Ken-Ken termasuk anak yang digolongkan “autis”.[]
Diceritakan dan ditulis oleh Maulia
Diedit oleh Bang Aswi [27 Mei 2010]
=====
HARI YANG BAHAGIA
Alhamdulillah, Abi dan Ummi mendapatkan rezeki. Hari ini aku mau jalan-jalan. Rencananya kami mau pergi ke BSM. Aku mau beli boneka dan sepatu, Adek Anin mau beli boneka dan tas.
Selesai berbelanja, kami pergi menonton film di bioskop. Filmnya bagus sekali, yaitu tentang Upin dan Ipin. Kami juga pergi ke taman bermain. Aku dan Adek Anin senang sekali. Kita berdua bermain sepuasnya di sana.
Tak disangka, di sana kami bertemu dengan Nayla, Atta, Ayah Hepi, Ibu Yuni, Arkis, Arvi, Ayah Anton, dan Ibu Novi. Kita pun bermain bersama. Betapa senangnya aku. Kita semua dapat tertawa, berlari-lari, juga naik kereta-keretaan beramai-ramai.
Puas bermain, kita semua pergi ke restoran pizza. Yummy! Kita pun duduk di sekeliling meja besar. Di atasnya banyak sekali pizza beraneka rasa. Juga minuman segar dan ice cream. Wuih, lezatnya.
Akhirnya, kami pun pulang ke rumah. Aku puas, begitu pula dengan Adek Anin. Hari ini aku senang sekali. Terima kasih, Abi dan Ummi.[]
Diceritakan oleh Bintan Fathikhansa (6,5 tahun)
Ditulis oleh Bang Aswi [11 April 2010]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar